JAKARTA, KOMPAS.com - Sesuai
waktu yang telah ditetapkan, tim evaluasi Kurikulum 2013 memberikan
hasil evaluasinya kepada Mendikbud Anies Baswedan, Rabu, (03/12/2014).
Dalam rapat dengan Mendikbud, ketua tim evaluasi yang juga mantan Dirjen
Pendidikan Dasar, Suyanto, mengatakan ada tiga opsi dapat dilakukan
terhadap implementasi Kurikulum 2013.
Opsi pertama adalah
menghentikan implementasi Kurikulum 2013 sambil menyempurnakan seluruh
komponen dan perangkat Kurikulum 2013. Opsi kedua, meneruskan
implementasi Kurikulum 2013 untuk sekolah yang sudah siap melaksanakan
sambil melakukan perbaikan.
Sementara itu, opsi ketiganya
meneruskan implementasi Kurikulum 2013 di seluruh sekolah sambil
melakukan perbaikan. Dalam memberikan rekomendasi tiga opsi tersebut
kepada Mendikbud, tim evaluasi juga memberikan pertimbangan kebijakan
dan implikasi opsi.
Suyanto mengatakan, ada satu hal yang mencuat
dalam rapat tersebut, yaitu rencana membuat prototipe sekolah yang baik
dalam implementasi Kurikulum 2013.
"Itu (membuat prototipe),
yang berperan utama adalah guru dan kepala sekolah. Guru dan kepala
sekolah harus dilatih secara benar dan betul-betul memiliki kompetensi,”
ujarnya usai melaporkan hasil evaluasi Kurikulum 2013.
Sekolah
yang bisa menjadi sekolah prototipe itu, katanya, bisa merupakan sekolah
yang sejak 2013 sudah menjalankan Kurikulum 2013, yaitu sebanyak 6.326
sekolah, maupun sekolah yang baru melaksanakan Kurikulum 2013.
"Tapi, kita periksa dulu kesiapannya," tutur Suyanto.
Dia
mengatakan, Mendikbud meminta tim evaluasi Kurikulum 2013 untuk
mengembangkan rencana prototipe itu, dan melakukan penggandaan.
"Dibuat
kloning. Kalau prototipe yang 6.000 sudah hebat, akan dikloning
kemana-mana. Bupati-bupati mau ditelepon Pak Menteri supaya melakukan
penggandaan atau multiplikasi dari proses yang telah dilakukan di
sekolah-sekolah model atau di sekolah prototipe itu," katanya.
Rencana membuat prototipe tersebut dinilainya sesuai dengan salah satu teori belajar.
"Teori mengatakan ketika orang belajar melihat sebuah model maka akan lebih cepat belajarnya," ujar Suyanto.
Pengembangan
prototipe itu akan dilakukan secepat-cepatnya, dengan tujuan membuat
sekolah prototipe sebanyak-banyaknya. Dia menambahkan, jika opsi kedua
menjadi pilihan, maka sekolah yang merasa kesulitan dalam implementasi
Kurikulum 2013 boleh kembali menggunakan kurikulum sebelumnya, yaitu
Kurikulum 2006.
Namun, dari hasil evaluasi dan opsi yang
diberikan tim evaluasi tersebut, keputusan berada di tangan Mendikbud.
Mendikbud sendiri yang akan berbicara di depan publik tentang kebijakan
yang akan dilakukan terkait implementasi Kurikulum 2013.
Sumber :
http://edukasi.kompas.com/read/2014/12/04/19414341/Tim.Evaluasi.Kurikulum.2013.Temui.Mendikbud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar